THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 30 Mei 2012

MANADO (Day 1)

Kami berangkat dari dari Tangerang bertiga. Dengan menumpang L*** Air, setelah menunggu kurang lebih satu jam, pada pukul 7.55 WIB pesawat yang membawa kami pun take off. Di dalam penerbangan yang memakan waktu lebih kurang tiga jam kami cukup menikmati penerbangan transit di Bandara Hasanudin - Makasar. Menempati seat di sayap kanan pesawat dekat pintu darurat, flight attendance menjelaskan kewajiban kami membantu mereka apabila terjadi keadaan darurat, salah satunya adalah membuka pintu darurat yang berada di sebelah kanan kami. Bedanya terbang bersama G***da dengan Singa Udara adalah tidak adanya snack gratis selama tiga jam penerbangan, tetapi snack dijual terpisah.


Bandara Hasanudin - Makassar
Sekitar pukul sebelah WITA kami tiba di Bandara Hassanudin, awak kabin pesawat memberitahukan kepada para penumpang bahwa ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Makassar, yaitu selisih satu jam. Sebagai penumpang transit kami diharuskan untuk 'mendaftar ulang' kepada petugas. Menunggu waktu, kami memesan kopi dan makanan di Kedai Kopi. Salah satu rekan kami, bertemu dengan kawan lamanya di Bandara Soekarno Hatta, dengan tujuan perjalanan yang sama dan kebetulan di pesawat yang sama. Mengalirlah obrolan diantara kawan lama yang baru bertemu kembali.

Sam Ratulangi - Manado
Puas menikmati kopi dan 'sohib'nya, terdengar pengumuman dari petugas bandara, bahwa pesawat menuju Manado akan segera berangkat, penumpang di harapkan segera menuju pesawat. Dengan segera kami menuju ke sana. Pada penerbangan lanjutan dengan pesawat yang sama dari Soekarno - Hatta, kami ditempatkan di row paling belakang di sebelah kiri. Rekan kami yang pada penerbangan menuju Makassar mendapat seat yang cukup nyaman, kali ini cukup tersiksa. Bertubuh agak tambun, dia kesulitan untuk duduk secara nyaman, bahkan sebelumnya sempat bersitegang dengan penumpang lain karena duduk tidak di tempat yang seharusnya. Satu jam perjalanan di tempuh di langit pulau Sulawesi. Menembus awan berarak, terasa diri ini sangat kecil dibandingkan dengan kekuasaan-Nya, sempat deg degan juga ketika pesawat melewati awan karena mengalami turbulance, pesawat seperti bergoyang, walaupun tidak begitu keras, tetapi sempat membuat ciut nyali ditambah lagi deru mesin pesawat yang sangat jelas terdengar persis di belakang kami. Akhirnya kami mendarat dengan selamat di Sam Ratulangi.

Hotel Arya Duta
Menginjakkan kaki di bumi Kawanua, mendung menggelayut di langit kota Manado, walaupun ketika masih di dalam pesawat, tidak terlihat awan hitam. Cuaca cukup dingin ketika kami memasuki bandara. Memakan waktu 20 menit, kami kecewa dengan penanganan bagasi di Bandara Sam Ratulangi, kunci travel bag salah seorang rekan kami pecah sehingga ia kesulitan untuk membuka travel bag nya. Menuju Arya Duta, hotel tempat kami menginap 5 hari ke depan, kami menyetop taksi bandara. Wangi dan full musik, itulah kesan pertama kami ketika memasuki taksi, ditemani musik lokal Manado, sang pengemudi menjelaskan keadaan kota Manado. Sampailah kami di Arya Duta, kami belum bisa masuk kamar hotel untuk beristirahat melepas lelah, dikarenakan rekan kami dari Bagian Pemerintahan tidak ada di hotel, begitu sampai kota Manado dia tidak langsung check in dulu tetapi mereka memilih untuk berkeliling kota mencari makanan. Suasana hujan menambah kekesalan kami menunggu mereka di beranda hotel. Akhirnya setelah berkoordinasi dengan pihak hotel, kami pun dipersilakan naik ke lantai 7 untuk menempati kamar yang telah kami booking.

Manado Boulevard
Setelah beristirahat sejenak, kami bertiga memutuskan untuk mengisi perut yang sudah dari tadi keroncongan. Walaupun hujan masih turun rintik-rintik, tidak menyurutkan langkah kami ke restoran cepat saji di tepi pantai, bersebelahan dengan lokasi pameran dimana kami akan bertugas selama 5 hari. Memesan tiga porsi paket menu ayam kami mendapatkan bonus satu paket, kami makan dengan lahapnya. Ditemani sepoi-sepoi angin pantai dan canda tawa ABG kota Manado yang sedang hang out dengan teman sebayanya, kami menikmati sore hari di bumi Kawanua. Selepas itu kami menuju Lapangan Mega Mas, venue dari City Expo 2012 untuk melaksanakan tugas negara, terutama mengecek tempat dimana kami akan menaruh perlengkapan yang kami bawa dari Tangerang.


Soto Lamongan @ Manado
Air hangat mengalir melemaskan otot-otot kami yang lelah dengan perjalanan 5 jam dari Tangerang ke Manado. Jam menunjukan pukul 19.30 WITA saatnya jalan-jalan malam sambil mencari makanan. Ternyata Manado tidak seramai yang kami bayangkan. Kami hanya mengitari boulevard yang menjadi landmark Kota Manado selebihnya belum ada yang istimewa dari kota ini. Perut kami sudah minta diisi kembali, sedangkan kami kesulitan menemukan menu yang tepat, akhirnya warung sate Lamongan menjadi pilihan. Lelah berjalan-jalan kami memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat.